Mt 16:21-28 Misi secara misi Yesus

Perkataan Yesus tentang menyangkal diri, memikul salib dsb mengganggu. Sebagai manusia kita mencari yang aman, nyaman dan nikmat. Kita juga mencari ilah yang bisa menjamin hal-hal itu, alias dewa pelindung.

Soalnya, dunia itu rusak. Kesetiaan kepada Allah dalam dunia yang demikian melibatkan penderitaan. Mencari aman adalah menghindari kenyataan.

Tetapi, bukankah Yesus adalah Mesias? Demikian pengakuan Petrus pas sebelum awal perikop ini. Harapan PL adalah kehancuran semua perlawanan terhadap Allah sehingga umat-Nya berbahagia dalam dunia yang baru. Jika ada masa penderitaan, bukankah itu hanya seketika, sampai Kerajaan Allah terwujud dan berjaya?

Ternyata jalan Yesus menuju kemuliaan adalah melalui penderitaan dan kematian, baru kebangkitan (a.21). Dari beberapa penjelasan kemudian (seperti Mt 20:28 dan Mt 26:26-28) kematian-Nya terjadi supaya jalan keselamatan terwujud dari kehancuran perlawanan itu melalui pengampunan dosa. Kerusakan manusia begitu dahsyat sehingga tidak ada jalan lain untuk manusia luput.

Petrus mewakili kekagetan kita bahwa Allah hanya dapat mengalahkan kejahatan melalui penderitaan yang begitu berat (a.22). Tetapi bukan hanya Mesias yang harus siap menderita. Pengikut-pengikut-Nya harus mengikuti-Nya dalam jalan penderitaan itu. Cita-cita untuk berjaya menurut ukuran dunia ini harus diganti dengan kerelaan untuk memikul penderitaan dan penghinaan sama seperti Yesus (a.24). Menyangkal diri dan memikul salib terjadi karena melawan dosa dalam diri, karena melawan dosa dalam orang lain, dan karena mengasihi sesama korban dosa.

Alasan untuk nasihat yang tidak nyaman ini disampaikan dalam aa.25-27. Sebenarnya, Yesus mendukung pemahaman PL, malah dalam a.27 Dia sebagai anak manusia (bnd. Dan 7:13-14) yang akan melaksanakan hukuman Allah. Sehingga yang sesungguhnya paling aman ialah yang setia kepada Yesus, walaupun dia kehilangan segalanya pada zaman ini. Seperti kata Paulus, “kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.” (Rom 8:17)

Jadi, Allah bukan dewa pelindung tetapi Allah yang bermisi. Misi Allah melalui Yesus hanya dapat terwujud melalui penderitaan, dan misi Allah melalui pengikut Yesus tidak akan lain. Bergabung dengan misi-Nya bukan hanya yang aman, tetapi dalam anugerah Allah menjadi jalan untuk memperoleh hidup.

Pos ini dipublikasikan di Matius dan tag , , , . Tandai permalink.

2 Balasan ke Mt 16:21-28 Misi secara misi Yesus

  1. Ping balik: Pemberitahuan pertama sampai ketiga penderitaan Yesus « To Mentiruran

  2. Abi - Tilkala berkata:

    memang benar sekali. saya juga merasa bahwa kekagetan diri saya terwakili dalam sosok Petrus. what a nice explanation.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.